Rabu, 29 Februari 2012

LAPORAN PENDAHULUAN
KATARAK PADA LANSIA

KONSEP MEDIS

A.    DEFENISI

Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur – angsur penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara C.Long, 1996)
Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah gambaran yang diproyeksikan pada retina. Katarak merupakan penyebab umum kehilangan pandangan secara bertahap (springhouse Co). (Indriana N, 2004).

B.     KLASIFIKASI
1.      Katarak kongenital
Adalah katarak sebagian pada lensa yang sudah didapatkan pada waktu lahir. Jenisnya adalah:
a)    Katarak lamelar atau zonular.
b)   Katarak polaris posterior.
c)    Katarak polaris anterior
d)   Katarak inti (katarak nuklear)
e)    Katarak sutural
2.      Katarak juvenil
Adalah katarak yang terjadi pada anak – anak sesudah lahir.
3.      Katarak senil
Adalah kekeruhan lensa ang terjadi karena bertambahnya usia. Ada beberapa macam yaitu:
a)    katarak nuklear
     Kekeruhan yang terjadi pada inti lensa
b)   Katarak kortikal
     Kekeruhan yang terjadi pada korteks lensa
c)    Katarak kupliform
Terlihat pada stadium dini katarak nuklear atau kortikal.
                   Katarak senile dapat dibagi atas stadium:
a)    katarak insipiens
Katarak yang tidak teratur seperti bercak – bercak yang membentuk gerigi dengandasar di perifer dan daerah jernih di antaranya.
b)   katarak imatur
Terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapt bagian- bagian yang jernih pada lensa.

                            
                            Gambar 1. Katarak Imatur
c)    katarak matur
Bila proses degenerasi berjala terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama – sama hasil desintegritas melalui kapsul.

                            
                                             Gambar 2. Katarak Matur


d)   Katarak hipermatur
                        
                                    Gambar 3. Katarak Hipermatur
Merupakan proses degenerasi lanjut sehingga korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa.
4.      Katarak komplikasi
Terjadi akibat penyakit lain. Penyakit tersebut dapat intra okular atau penyakit umum.
5.      Katarak traumatik
Terjadi akibat ruda paksa
C.    ETIOLOGI
Penyebab katarak senilis sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. Beberapa studi telah membantu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap perkembangan dari katarak senilis.
1.    Umur
2.    Trauma terjadi oleh karena pukulan benda tajam/tumpul, terpapar oleh sinar X atau benda – benda radioaktif.
3.    Penyakit mata seperti uveitis.
4.    Penyakit sistemik seperti DM, termasuk kolelitiasis, alergi, pneumonia, penyakit koroner dan penyakit jantung insufisiensi, hipotensi, hipertensi, retardasi mental,
5.    Defek kongenita
6.    Paparan sinar ultraviolet

D.    MANIFESTASI KLINIS
1.      Penurunan ketajaman penglihatan
Keluhan yang timbul adalah penurunan tajam penglihatan, penglihatan kabur secara progresif dan penglihatan seperti berasap. Sejak awal, katarak dapat terlihat melalui pupil yang telah berdilatasi dengan oftalmoskop, slitlamp, atau shadow test. Setelah katarak bertambah matang maka retina menjadi semakin sulit dilihat sampai akhirnya refleks fundus tidak ada dan pupil berwarna putih.
2.      Silau
Peningkatan kesilauan adalah keluhan utama lain pada pasien dengan katarak senilis
3.      Pergeseran miopik
Progresifitas dari katarak akan sering meningkatkan kekuatan dioptri lensa terlihat pada tingkat ringan sampai sedang dari miopia. Selanjutnya, pasien – pasien presbiop dilaporkan peningkatan penglihatan dekat dan tidak membutuhkan kacamata baca yang disebut “ second sight “.
Khasnya, pergeseran miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak kortikal dan subkapsular posterior, lebih lanjut perkembangan kerusakan asimetris lensa miopia menyebabkan gejala anisometropia yang membutuhkan manajemen bedah.
4.      Monookular diplopia
Pada saat perubahan nukleus terpusat pada lapisan paling dalam lensa menyebabkan area refraksi  pada sentral lensa, yang lebih sering jelas terlihat pada reflek merah dengan retinoskopi atau ophtalmoskopi direk. Seperti fenomena yang mengarah kepada diplopia monookular yang tidak dikoreksi dengan kacamata, prisma dan kontak lensa.

E.     PATOFISIOLOGI
Lensa berisi 65% air, 35% protein dan mineral penting. Katarak merupakan kondisi penurunan ambilan oksigen, penurunan air, peningkatan kandungan kalsium dan berubahnya protein yang dapat larut menjadi tidak dapat larut.
Pada proses penuaan, lensa secara bertahap kehilangan air dan mengalami peningkatan dalam ukuran dan densitasnya. Peningkatan densitas diakibatkan oleh kompresi sentral serat lensa yang lebih tua. Saat serat lensa yang baru diproduksi di korteks, serat lensa ditekan menuju sentral. Serat-serat lensa yang padat lama-lama menyebabkan hilangnya transparansi lensa yang tidak terasa nyeri dan sering bilateral. Selain itu, berbagai penyebab katarak di atas menyebabkan gangguan metabolisme pada lensa mata. Gangguan metabolisme ini, menyebabkan perubahan kandungan bahan-bahan yang ada di dalam lensa yang pada akhirnya menyebabkan kekeruhan lensa. Kekeruhan dapat berkembang di berbagai bagian lensa atau kapsulnya. Pada gangguan ini sinar yang masuk melalui kornea dihalangi oleh lensa yang keruh/buram. Kondisi ini mengaburkan bayangan semu yang sampai pada retina. Akibatnya otak menginterpretasikan sebagai bayangan yang berkabut. Pada katarak yang diterapi, lensa mata menjadi putih susu, kemudian berubah kuning, bahkan menjadi cokelat atau hitam dan klien mengalami kesulitan dalam membedakan warna.
F.     DIAGNOSIS
Diagnosis  dari katarak senilis dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan seluruh tubuh terhadap adanya kelainan-kelainan harus dilakukan untuk menyingkirkan penyakit sistemik yang berefek terhadap mata dan perkembangan katarak.
1.      Pemeriksaan mata yang lengkap harus dilakukan yang dimulai dengan ketajaman penglihatan untuk gangguan penglihatan jauh dan dekat. Ketika pasien mengeluh silau, harus diperiksa dikamar dengan cahaya terang.
2.      Pemeriksaan adneksa okular dan struktur intraokular dapat memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya. Pemeriksaan yang sangat penting yaitu tes pembelokan sinar yang dapat mendeteksi pupil Marcus Gunn dan defek pupil aferent relatif yang mengindikasikan lesi saraf optik atau keterlibatan difus makula
3.      Pemeriksaan slit lamp  tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa. Tapi dapat juga struktur okular lain( konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan).
a.       Ketebalan kornea dan opasitas kornea seperti kornea gutata harus diperiksa hati-hati
b.       Gambaran lensa harus dicatat secara teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil
c.       Posisi lensa dan integritas dari serat zonular juga dapat diperiksa sebab subluxasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur
4.      Kepentingan ofthalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai. Masalah pada saraf optik dan retina dapat menilai gangguan penglihatan.

G.    DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari katarak senilis yaitu katarak traumatik.
H.    PENATALAKSANAAN
Terapi definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Beberapa tahun terakhir bermacam-macam teknik operasi telah dikembangkan dari tulisan teknik kuno sampai teknik terbaru fakoemulsi. Berdasarkan integritas dari capsula posterior lensa, 2 tipe utama bedah lensa adalah intracapsular catarak extraction (ICCE) dan extracapsular cataract extraction ( ECCE).
1.      Ekstraksi katarak intrakapsular
Sebelum adanya instrumen bedah mikro yang lebih modern dan IOL yang baik, ICCE merupakan metode yang lebih disukai untuk pengangkatan katarak. Teknik ini melibatkan mengangkat seluruh lensa termasuk kapsula posterior. Dalam melakukan teknik ini tidak perlu khawatir terhadap perkembangan selanjutnya dan penanganan dari opasitas kapsul. Teknik ini dapat dilakukan dengan alat – alat yang sedikit canggih dan di daerah dimana tidak terdapat mikroskop operasi dan sistem origasi.
ICCE merupakan kontraindikasi absolut pada anak-anak dan dewasa muda dengan katarak dan kasus-kasus dengan trauma ruptur kapsular. Kontraindikasi relatif adalah miopia tinggi, sindrom marfan, katarak morgagni, dan adanya vitreus di bilik mata depan.
2.      Extracapsular Cataract Extraction
Berbeda dengan ICCE, ECCE melibatkan pengangkatan nukleus lensa dengan membuka kapsula anterior dan meninggalkan kapsula posterior. ECCE mempunyai sejumlah keuntungan dibandingkan ICCE, yang berhubungan dengan intaknya kapsula posterior, yaitu :
a.       Insisi yang kecil pada ECCE dan sedikit trauma dari endotel kornea
b.      Komplikasi cepat dan lambat dari vitreus sampai kornea, iris dapat diminimalisasi atau dieliminasi
c.       Tempat anatomi yang baik terhadap IOL bila kapsula posterior masih intak. Sebaliknya, kapsula yang intak menyebabkan masuknya bakteri dan mikroorganisme lain ke dalam kamera okuli anterior selama proses pembedahan, yang bisa mencapai rongga vitreus posterior dan dapat menyebabkan endoptalmitis
I.       KOMPLIKASI
1.      Komplikasi besar intraoperatif yang ditemukan selama operasi katarak, yaitu, kamera okuli anterior dangkal atau datar, ruptur kapsul, edem kornea,p erdarahan atau efusi suprakoroid, tertahannya material lensa, gangguan vitreous dan inkarserasi ke dalam luka, iridodialisis

2.      Komplikasi besar post operatif yang ditemukan segera selama operasi katarak, yang sering terlihat dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi, yaitu, kamera okuli anterior datar atau dangkal karena luka robek, terlepasnya koroid, hambatan pupil, hambatan korpus silia, Sindrom Brown-Mc. Lean (edem kornea perifer dengan kornea sentral jernih sangat sering terlihat mengikuti ICCE), perlekatan vitreokornea dan edem kornea yang persisten, perdarahan koroid yang lambat, terlepasnya retina.

3.      Komplikasi besar post operatif yang lambat, terlihat dalam beberapa minggu atau bulan setelah operasi katarak, yaitu, jahitan yang menginduksi astigmatismus, desentrasi dan dislokasi IOL, udem kornea dan keratopati bullous pseudopakia, uveitis kronis, endoptalmitis kronis, kesalahan penggunaan kekuatan IOL

J.      PROGNOSIS
Saat operasi tidak disertai dengan penyakit mata lain sebelumnya, yang akan mempengaruhi hasil secara signifikan seperti degenerasi makula atau atropi saraf optik, standar ECCE yang berhasil tanpa komplikasi atau fakoemulsifikasi memberikan prognosis penglihatan yang sangat menjanjikan mencapai sekurang-kurangnya 2 baris snellen chart. Penyebab. Faktor risiko utama yang mempengaruhi prognosis visual adalah adanya diabetes melitus dan retinopati diabetik.
 KONSEP KEPERAWATAN
A.      PENGKAJIAN
1)      Data Subyektif
a)      Nyeri
b)      Mual
c)      Diaporesis
d)     Riwayat jatuh sebelumnya
e)      Pengetahuan tentang regimen terapeutik
f)       Sistem pendukung, lingkungan rumah.
2)      Data obyektif
a)      Perubahan tanda – tanda vital
b)      Respon yang azim terhadap nyeri
c)      Tanda – tanda infeksi:
-          Kemerahan
-          Edema
-          Infeksi konjungtiva (pembuluh darah konjungtiva menonjol)
-          Drainase pada kelopak mata dan bulu mata
-          Zat purulen
-          Peningaktan suhu tubuh
-          Nilai laboratorium: peningkatan SDP, perubahan SDP, hasil pemeriksaan kultur sesitivitas abnormal.
d)     Ketajaman penglihatan masing – masing mata.
e)      Cara berjalan, riwayat jatuh sebelumnya.
f)       Kemungkinan penghalang lingkungan seperti;
-          kaki kursi, perabot yang rendah
-          Tiang infus
-          Tempat sampah
-          Sandal
g)      Kesiapan dan kemampuan untuk belajar dan menyerap informasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “ M ” DENGAN KATARAK
A.      PENGKAJIAN
1.      Riwayat Klien/Data Biografis

Nama                                                : Ny.M
Tempat/Tgl lahir                    : Polewali, 5 Agustus 1947
Jenis Kelamin                        : Perempuan
Pendidikan                            : Sarjana  
Suku                                      : Bugis
Agama                                  : I s l a m
Status Pernikahan                 : Menikah
No.Telp                                 : 085255205338
Keluarga yang paling dekat    : Suami
2.      Riwayat Hidup
Pasangan : Menikah sejak 48 tahun yang lalu. Hidup bersama suami saja. Suami Ny. M, dalam keadaan sehat, hanya mengalami penurunan sesuai dengan kemunduran secara fisiologis yang terjadi pada lansia umumnya.
Anak          : mempunyai tiga orang anak, satu laki-laki dan dua perempuan, ketiga anaknya telah berumah tangga.

1.      Status Pekerjaan Saat Ini/Riwayat Pekerjaan
Saat ini klien tidak mempunyai pekerjaan di PSTW. Pekerjaan sebelumnya adalah berdagang gogos di sekitar bendungan Bili-bili. Sumber pendapatan saat ini berasal dari anak/cucu.

2.      Riwayat Lingkungan Hidup
Klien tinggal di PSTW sekitar 4 tahun yang lalu, saat ini klien menghuni wisma I (teratai) bersama 9 orang penghuni lainnya. Sebelumnya klien toidak punya rumah sendiri, tinggal bersama anak sejak tanahnya dugusur untuk bendungan bili-bili, rumahnya diangkat dan dipindahkan tetapi diambil anaknya.

3.      Riwayat Rekreasi
Hobbi tidak ada, tidak pernah ikut keangotaan organisasi sosial, liburan hanya mengunjungi keluarga/anaknya yang perempuan di Bontosunggu, itupun kalau dijemput.

4.      Sumber/Sistem Pendukung yang Digunakan
Klien menggunakan sumber sistem pendudukung yang disediakan di PSTW berupa perawat/dokter yang ada di panti, rumah/wisma yang ditempati, dan anak/cucu yang masih sering menjemput.

5.      Deskripsi  Hari khusus ( termasuk kebiasaan ritual waktu tidur )
Tidur siang         :  Setelah sholat duhur yaitu jam 13.00 – jam 14.30
Tidur  malam :    Mulai jam 20.30 s/d jam 04.00 . Kalau mau tidur berdoa dengan mengucapkan Basmalah
6.      Status Kesehatan Saai Ini
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : sakit persendian dan kadang tekanan darah meningkat.
Staus kesehatan selama 5 tahun yang lalu                 : Kelemahan pada otot, tulang dan persendian
Keluhan – keluhan kesehatan utama                          ; Klien mengatakan sekarang sering sakit pada persendian lutut, kadang-kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan serta sakit pada otot punggung/leher. Keluhan ini dirasakan sejak 10 hariyang lalu.
Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : klien dapat mngetahui tentang sakitnya, dan melakukan sendiri pengobatan yang dibeli pada warung disekitar panti.

Obat - Obatan

   Nama obat                               : Tidak jelas nama obat yang diberikan
   Dosis                                       : 1 kali sehari kalau sakit.
   Waktu menggunaannya          : tidak tentu (kalau sakit baru di minum)
            Masalah – masalah dengan ketaatan yang rumit dengan jumlah dan jenis obat yang banyak
   Efek samping tak menyenangkan       : Tidak ada
   Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )
               Obat – obatan                         : Tidak ada
               Makanan                     : Tidak ada
              

Nutrisi

Diet selama 24 jam termasuk cairan : Diet pagi bubur, siang dan malam nasi kemudian lauk  bervariasi kalau pagi telur, siang dan malam sayur  + ikan/tempe dan tahu.
Riwayat peningkatan/penurunan BB     : Tidak terdokumentasikan
Pola konsumsi makanan  : frekwensi 3 kali sehari, tidak ada pembatasan diet. Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lain di wisma teratai.
Masalah – masalah menelan/mengunyah : Klien mengatakan terasa susah mengunyah makanan terutama makanan yang keras oleh karena gigi sudah banyak yang tanggal sehingga kalau makan kadang lama untuk mengunyah makanan. Nafsu makan baik.
7.      Status Kesehatan Yang Lalu
Penyakit masa kanak –kanak     : tidak diketahui
Penyakit serius kronik                :  Tidak pernah mengalami sakit yang serius
Trauma                                       :  Tidak pernah terjadi trauma
Perawatan di RS                        :  Tidak pernah
Operasi                                       :  Tidak pernah
Riwayat obstetric                       :  G2  P2  A0







8.      Riwayat Keluarga
 


                                                                               ?                   ?
 

X
 
     

            ?             ?           ?                                                 ?           ?          ?
 
 



Oval: ?
?
 
                        Keterangan :
X
 
Oval: X                                                : Laki – laki                                         : Tidak ada keterangan                                                : Perempuan                                        : Meninggal Dunia
                                                : Garis perkawinan
                                                : Klien
9.      Tinjauan Sistem
a.       Umum
Klien Ny. S, mengeluh sekarang sudah cepat lelah, tidak kuat kerja lagi,  mengalami kelelahan yang  dapat mengganggu  aktivitas kehidupan sehari – hari, tampak perubahan pada tekstur kulit, perubahan pigmentasi, tidak terjadi perubahan berat badan dalam setahun, tidak ada perubahan nafsu makan, klien mengeluh punggung/leher sakit.
b.      Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti
c.       Hemoptik
Tidak ada keluhan yang berarti.
d.      Mata
Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihatannya terutama melihat jauh, nyeri tidak ada, mat berair tidak ada. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas yaitu hanya dapat mengenali sesuatu dengan melihat dekat.
e.       Telinga
Tidak ada perubahan pendengaran, sensitifitas terhadap poendengaran baik, tidak ada riwayat nyeri dan infeksi. Klien dapat melakukan apa yang diperintahkan dan mampu mendengar apa yang diperintahkan.
f.       Mulut dan Tenggorokan
Klien mengatakan giginya sebagian besar sudah tanggal, tinggal yang bagian depan sedangkan bagian belakang semua sudah patah, sehingga untuk mengunyah makanan lebih lama, klien tidak menggunakan gigi palsu dan tidak ada kesulitan makanan.
g.      Hidung dan sinus
               Tidak ada keluhan, riwayat alergi tidak ada.

h.      Payudara
               Tidak dilakukan pengkajian.
i.        Leher
Nyeri pada leher belakang, tidak ada keterbatasan gerak pada leher.
j.        Kardiovaskuler
Tidak ada keluhan yang berarti, sesak tidak ada ada riwayat hipertensi tapi tidak ada keluhan. Tidak ada nyeri dada.
k.      Pernafasan
Tidak ada keluhan yangs serius hanya apabila klien  terlalu banyak aktivitas tampak seperti kelelahan. Batuk tidak ada.
l.        Gastrointestinal
Klien mengatakan kalau mengunyah makanan lama karena gigi sudah banyak yang tanggal, tidak ada kesulitan makan, nyeri ulu hati tidak ada. Mual/muntah tidak ada. Tidak ada perubahan nafsu makan kosntipasi tidak. Frekuens BAB teratur setiap hari hanya kebiasaan BAB di sungai pada pagi hari kalau tidak hujan/banjir.
m.    Perkemihan
Tidak ada keluhan, nyeri tidak ada, frakuensi 4 – 6 kali sehari.
n.      Genitoreproduksi wanita
   Tidak ada keluhan. Klien dalam keadaan menopouse.
o.      Muskuloskletal
Klien mengatakan nyeri pada persendian terutama pada lutut. Terjadi kekakuan pada gerakan tubuh, perubahan poster tubuh agak sedikit membungkuk, pergerakan terasa lemah, kebiasaan latihan jalan pagi disekitar panti 2 kali seminggu sebanyak 1 kali putaran karena cepat capek dan terasa berat untuk bergerak. Klien dapat melakukan ADL secara mandiri.
p.      Sistem syaraf pusat
Tremor dan kadang-kadang sakit kepala
q.      Sistem Endokrin
Terjadi perubahan pigmentasi kulit,perubahan rambut yang sudah tampak putih seluruhnya.
r.        Psikososial
Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasa – biasa saja, bila ada sesuatu yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, kesulitan dalam konsentrasi juga terjadi, stress saat ini tidak ada, bila  berbicara tentang kematian dan masa depan klien menyatakan mau meninggal dalam keadaan bahagia dan tampak klien merasa optimis sehingga dalam kehidupan sehari – harinya biasa saja. Klien tidak merasa sendirian karena selain banyak rekan-rekannya sewisma juga keluarganya sering mengunjunginya. Klien sadar dan mengerti serta menerima keadaan dirinya yang sudah usila.








I.                   Fisik/ Biologis
a.       Pandanagan Lansia teantang kesehatannya: Ny. M merasa dirinya sakit tetapi sakitnya tidak terlalu berat, keluhannya berupa tangan kiri lemah yang menurut klien terkena angin jahat, kekakuan pada sendi lutut serta sering buang air kecil.
b.      Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :
Ny. M Hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti mandi walaupun sering dibantu, BAB, BAK sendiri, sapu kamar sendiri selain itu jalan-jalan hanya sekitar wisma.
c.       Kekuatan fisik lansia
v  Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing – masing anggota ektremitas berbeda – beda,
-          Tangan kanan kekuatan nya cukup kuat.
-          Tangan kiri kurang kuat,  klien mengeluh tangan kirinya lumpuh terkena angin jahat walaupun pada pemeriksaan fisik klien mampu menggerakkannya namun tampak terjadi kelenahan.
-          Kaki kanan dan kiri kurang kuat untuk jalan terlalu lama, sering sakit/pegal-pegal pada persendian terutama pada  kedua lutut.
v  Penglihatan
Klien tidak mengeluhkan adanya gannguan pada penglihatannya, klien merasa penglihatannya masih tetap baik., mata tampak cekung, kelopak mata melengkung ada ptosis senilis, air mata cukup banyak, pupil mengecil, refleks lambat.penurunan lapang pandang.
v  Pendengaran
Pendengaran kedua telinga cukup jelas. Dengan suara frekwensi  rendah klien kurang mendengar.
d.      Kebiasan lansia merawat diri, pada  Ny. M sudah sangat menurun dalam arti klien hanya mampu merawat diri dengan sebagian besar dibantu orang lain seperti mandi, potong kuku dan kegiatan perawatan diri lainnya.
e.       Kebiasaan makan, minum,istirahat/tidur,buang air besar/kecil
Kebiasaan makan : selera makan klien kurang, makanan yang disediakan hanya ½ porsi yang dimakan, makanan yang dikonsumsi kadang- kadang nasi/ bubur, klien mengatakan  suka makan makanan ringan.
Kebiasaan minum : Minum klien setiap hari cukup banyak.
Kebiasaan tidur  : Cukup, siang hari kadang – kadang tidur sebentar kemudian terbangun lagi dan pada malam hari tidur cukup mulai jam 20.00 – 05 .00, namun malam juga sering terbangun karena sering kencing dan melakukan.
Kebiasaan BAB    : Klien mengatakan BAB tidak teratur , frekwensinya kadang-kadang 1 x /3 hari, bahkan sering 1 x / 5 hari apabila  puasa.
f.       Perubahan – perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
Klien mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah berkurang, sering terasa kakt pada kedua lututnya, badan juga tampak membungkuk. Kelemahan yang dirasakan pada tangan kirinya serta seringnya BAK yang kadang tidak mampu untuk ditahan lama dalam artian klien sering BAK dicelana jika jaraknya dengan WC agak jauh.
g.      Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat :
Ny. M adalah lansia yang rajin berobat, minum obat teratur sesuai dengan dosis yang diberikan. Bila ada keluhan yang berarti klien tidak segan – segan berobat.

            Pemeriksaan Fisik
            Pemeriksaan Inspeksi, Perkusi, Palpasi dan Auskultasi pada setiap sistem – system :
a.       Integumen
      Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi, turgor  dan tekstur yang menurun.
b.      Muskuloskletal
      Terjadi kekakuan pada sendi-sendi tubuh terutama lutut kaki, berjalan pelan dan bungkuk, kekuatan otot berkurang, kelemahan terutama pada tangan kiri.
c.       Respirasi
      Tidak ada keluhan yang berarti.
d.      Kardiovaskuler    
Klien menderita hipertensi (180/100 mmHg) namun tidak ada data pada catatan kesehetan klien yang mencantumkan sejak kapan klien menderita hipertensi.
e.       Perkemihan
      Frekuensi BAB  klien tidak tentu ( kadang-kadang 7 - 10 x sehari bahkan lebih ) dan BAK lancar.
f.       Persyarafan
Terjadi berbagai penurunan/perubahan di berbagai organ.
g.      Fungsi sensoris
·         Penglihatan, pandangan klien menurutnya tidak ada perubahan walaupun tampak perubahan pada organ penglihatan, lapang pandang mulai menyempit.
·         Pendengaran, agak berkurang dengan frekuensi yang rendah
·         Pengecapan, sensitivitas pengecapan berkurang,terjadi perubahan nafsu makan.
·         Penciuman,masih baik.

II.    Psikologis
a.       Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek atau masalah yang tidak begitu lama terjadinya dan untuk masalah –masalah yang sudah cukup lama terjadinya maka klien sering agak melupakannya.
b.      Proses fikir
      Cukup baik
c.       Alam perasaan
      Cukup baik
d.      Orientasi
      Cukup baik

III. Sosial Ekonomi
o   Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah membuat menonton.
o   Sumber keuangan kadang dari penyantun yang datang kadang dari anak-anak dan famili klien.
o   Sebelumnya klien tinggal dengan anaknya.
o   Kegiatan organisasi yang diikuti klien tidak ada.
o   Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia merasa nyaman berserta dengan teman- teman sewismanya.
o   Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman satu wisma.
o   Yang sering mengunjungi klien ada tetangga yang dekat dengan klien.
o   Klien sangat diperhatikan oleh rekan sekamarnya.
     
      V. Spritual
o        Klien adalah orang yang taat sekali beribadah, walaupun untuk menjalankan sholat lima waktu kadang sering ada yang tidak dilakukan dan klien sering melakukan ibadah puasa.
o        Klien sejak tinggal di panti tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang terjadi.
o        Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdoa dan mengharap bantuan dari orang lain terutama petugas panti dan rekan-rekan sesama penghuni panti.
o        Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir hidupnya kilien tetap bahagia.
     
































RIWAYAT KESEHATAN



A.  Pengkajian
2.                              Riwayat Klien/ Data Biografis
            N a m a                              :     Ny. M                                                                                      Tempat dan tanggal lahir  :     Kakkaro Bone tahun 1920
            Jenis Kelamin                    :     Perempuan
            Suku / Agama                   :     Bugis/ Islam
            Pendidikan                        :     Tidak ada
            Status                                :     Janda
            Alamat/ telepon                 :     Wisma 9 Kemuning PSTW Gau Mabaji        
            Orang paling dekat           :     Seluruh Rekan-rekan di wisma Kemuning
           
3.                              Riwayat Keluarga
Pasangan hidup           :           Tn D
Umur                           :           Almarhum
Pekerjaan                     :           Petani
Kematian                     :           Meninggal
Tahun Meninggal        :           Tidak ingat (± 20 tahun yang lalu)
Penyebab kematian     :           Sakit
Anak- anak yang hidup;          Klien mempunyai 3 orang anak (1 anak kandung 2 anak tiri)

4.                              Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini          : Saat ini klien tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya             : I R T
Sumber-sumber pendapatan   : Dari bantuan pengunjung panti dan orang yang terdekat

5.      Riwayat Lingkungan Hidup
            Tipe tempat tinggal     : Panti milik pemerintah
            Jumlah kamar              : 4 kamar tempat tidur
            Jumlah Orang yang tinggal di rumah : 2 orang satu kamar, semuanya berjumlah 6 orang
Derajat privasi             : Baik
Alamat/ telepon           : Wisma 9 Kemuning PSTW Gau Mabaji
Tetanggga terdekat     : Wisma 8 dan 10.

6.      Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat                : Berdandan terutama memakai bedak

7.      Sumber/system perndukung yang digunakan
Dokter dan perawat Puiskesmas Bontomarannu yang mengunjungi panti 3 dalam satu kali seminggu.


8.      Deskripsi  Hari khusus ( termasuk kebiasaan ritual waktu tidur )
Tidur siang      :  Setelah sholat duhur ( sebentar – sebentar )
Tidur  malam      :  Mulai jam 20.00 s/d jam 05.00 . Klien mengatakan sering terbangun malam karena  sering kencing.

9.      Status kesehatan saai ini
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : sakit persendian dan kelemahan pada otot serta tangan kiri yang lumpuh.
Staus kesehatan selama 5 tahun yang lalu              : Kelemahan pada otot, tulang dan persendian
Keluhan – keluhan kesehatan utama                       ; Klien mengatakan sekarang sering sakit persendian, kadang-kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan serta adanya kelumpuhan pada lengan kiri.
Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : baik

Obat - Obatan

            Nama obat                   : Tidak jelas nama obat yang diberikan
            Dosis                           : 3 kali sehari
            Waktu menggunaannya : pagi, siang dan sore
            Dokter yang menginstrusikan          : dari Puskesmas Bontomarannu
                       
            Masalah – masalah dengan ketaatan yang rumit dengan jumlah dan jenis obat yang banyak
            Efek samping tak menyenangkan       : Tidak ada
            Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )
                        Obat – obatan                         : Tidak ada
                        Makanan                     : Tidak ada
                 

Nutrisi

Diet selama 24 jam termasuk cairan : Diet pagi, siang dan malam  : nasi + sayur  + ikan.
            Riwayat peningkatan/penurunan BB : Tidak terdokumentasikan
Pola konsumsi makanan  : frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa . Makan dilakukan secara bersama- sama dengan lansia yang lain
Masalah – masalah menelan/mengunyah : Klien mengatakan terasa susah mengunyah makanan terutama makanan yang keras oleh karena gigi sudah tanggal semua
10.  Status Kesehatan yang lalu
Penyakit masa kanak –kanak              : Sering batuk pilek
Penyakit serius kronik                        : Tidak pernah mengalami sakit yang serius
Trauma                                                :  Tidak pernah terjadi trauma
Perwatan di RS                                   : Tidakpernah
Operasi                                                :  Tidak pernah
Riwayat obstetric                                :  G1  P1  A0





11.  Riwayat Keluarga
 


 

      ?  ?  ?  ?
Oval: ?
Oval: ?
?
 







                       

Keterangan :

Oval: ?
?
 
 

Oval: X
X
 
                                                : Laki – laki                                         : Tidak ada keterangan           
                                                : Perempuan                                        : Meninggal Dunia

                                                : Garis perkawinan
                                                : Garis Keturunan
 

                                                : Klien


11. Tinjauan sistem
a. Umum
Klien mengatakan sesalu saja mengalami kelelahan yang  dapat mengganggu  aktivitas kehidupan sehari – hari, tampak perubahan pada tekstur kulit, perubahan pigmentasi, terjadi perubahan berat badan dalam setahun yaitu BB terasa menurun, perubahan nafsu makan, klien mengeluh tangan kirinya lumpuh walaupun masih tampak mamupu untuk digerakkan dan menurut klien akibat terkena angin jahat

b.Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti

c. Mata
Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihatannya yaitu pandangan jadi agak kabur, air mata sering keluar. Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas




d.      Telinga
Klien mengatakan hanya bisa mendengar dengan jelas apabila dengan frekwensi suara yang agak dinaikkan. Kelainan yang  lain tidak ada, keadaan telinga cukup bersih.

e. Mulut dan Tenggorokan
Klien mengatakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk mengunyah makanan , kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.

f. Hidung dan sinus
                  Tidak ada keluhan

g.Payudara
                  Tidak ada kelainan dan tampak sudah tidak kencang lagi.

h.Leher
      Tidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas gerakan lehernya/pelan.
i.  Kardiovaskuler
      Tidak ada kelainan bunyi jantung Ny. M, bunyi jantung 1 dan 2 masih terdengar baik (murni). Klien tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi

j.  Pernafasan
      Tidak ada keluhan yangs serius hanya apabila klien  terlalu banyak aktivitas tampak seperti kelelahan.

k.Gastrointestinal
      Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal semua, klienjuga mengatakan nafsu makan berkurang, pola defekasi masih normal walaupun sering berubah-ubah yaitu apabila  tidak puasa defekasi bisa 1 x sehari tapi kalau puasa hanya kadang bisa1 kali dalam 3 hari.

l.  Genitoreproduksi wanita
      Tidak ada keluhan. Klien dalam keadaan menopouse.

m.    Muskuloskletal
      Klien mengatakan kaku pada persendian terutama pada lutut. Terjadi kekakuan pada gerakan tubuh,perubahan poster tubuh agak sedikit membungkuk dan jalan sedikit agak miring,  kelemahan, dan klien tidak pernah melakukan aktivitas seperti latihan gerak sendi . Klien juga mengatakan bahwa tangan kirinya lumpuh walaupun tampak masih mampu untuk dia gerakkan. Keluhan tersubut diatas sangat berpengaruh terhadap kegiatan sehari – hari klien.



n.Sistem syaraf pusat
      Klien mengatakan tangan kirinya tidak  mampu untuk digerakkan (lumpuh)

o.Sistem Endokrin
      Terjadi perubahan pigmentasi kulit,perubahan rambut yang sudah tampak putih seluruhnya dan kadang – kadang klien sering kencing.
p.Psikososial
      Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasa – biasa saja, bila ada sesuatu yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, kadang klien melakukan puasa, Kesulitan dalam konsentrasi juga terjadi, stress saat ini tidak ada, bila  berbicara tentang kematian dan masa depan klien menyatakan mau meninggal dalam keadaan bahagia dan tampak klien merasa optimis sehingga dalam kehidupan sehari – harinya biasa saja. Klien tidak merasa sendirian karena selain banyak rekan-rekannya sewisma juga keluarganya sering mengunjunginya. Klien sadar dan mengerti serta menerima keadaan dirinya yang sudah usila.

































ASUHAN  KEPERAWATAN  PADA  KLIEN NY “ I ”
DI WISMA MELATI  PANTI  SOSIAL TRESNA WREDA GAUMABAJI KABUPATEN  GOWA  MAKASSAR
 


DOSEN PEMBIMBING : ARIANTY SALEH S.KP


Logo UNHAS


                                                              









OLEH :
SITI WARDATUN HASANAH S. Kep
NIM : c 120 00028





Program pendidikan profesi ners
Fakultas kedokteran univesiatas hasanuddin
Makassar 2002




Tidak ada komentar:

Posting Komentar